Tampilkan postingan dengan label kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kuliner. Tampilkan semua postingan

Kuliner Bogor : Lodaya's Corner #2

2/22/2014 04:54:00 PM

Masih di sekitar Jalan Lodaya, setelah sebelumnya kenyang melahap santapan ceker yang gurih dan super pedas, tiba saatnya beralih ke makanan yang manis, bisa dibilang makanan penutup. Lokasinya tak jauh dari kedai ceker mercon, tinggal berjalan kaki 10-20 meter ke arah bawah, tibalah saya di Sop Durian Lodaya. Kedainya tidak terlalu besar tapi pengunjungnya selalu ramai dari berbagai kalangan, ibu-bapak, anak, muda-mudi, pelajar, mahasiswa dan lainnya.

Semerbak wangi durian tercium dimana-dimana, bagi yang tidak menyukai durian, hal tersebut merupakan bencana, namun bagi pecinta durian, semerbak wangi durian adalah surga :-D Menu yang saya pesan pada saat itu adalah sop durian kacang ijo + ketan porsi pas dengan 1 botol air mineral.

Gambaran saya tentang sop durian pada mulanya adalah semangkuk kuah durian hangat yang diisi berbagai macam toping, mirip-mirip makan bubur kacang hijau. Tapi pada kenyataannya penyajiannya menggunakan es batu. Tapi dengan menggunakan es juga tetap enak, malah menyegarkan dan lebih menghidupkan rasa dilidah.


Semangkuk kecil sop durian yang saya makan dihargai Rp.10.000,- untuk porsi pas, sedangkan bagi rekan yang menginginkan porsi lebih banyak bisa memesan porsi mabok dan cukup membayar sekitar Rp.13.000,- s.d Rp.20.000,- per porsinya, bergantung dari menu yang dipesan.


Kedai Sop Durian Lodaya ini bisa jadi alternatif tempat kuliner ketika saya sedang ingin menikmati olahan buah durian. Selain rasa duriannya yang memang original, harganya pun sangat bersahabat dikantong.

Sop Durian Lodaya
Jln Lodaya - Bogor
Range harga : Rp.3.000,- s/d Rp.20.000,-

View Sop Durian Lodaya in a larger map

Kuliner Bogor : Lodaya's Corner #1

2/02/2014 09:15:00 AM
credit  : edorusyanto.wordpress.com

Bagi pecinta kuliner seperti saya (hobi makan-red), Bogor merupakan surga kuliner yang gak ada matinya, gak kalah dari kota-kota lain, di Bogor juga banyak kuliner unik, enak dan harganya bervariasi mulai dari streetfood yang murah meriah, sampai kuliner restoran yang harga dan jumlah porsi kadang tak sebanding :-D (dibaca : mahal). Nah bagi rekan-rekan yang mau wisata kuliner di Bogor, tempat kuliner di seputaran Jln. Lodaya patut dicoba. Ada beberapa spot wiskul yang sudah saya sambangi dan akan sedikit direview disini.

Ceker & Sayap Mercon Bang Gendut 4



Lokasinya berada tepat di dalam area bagian samping Vemeer Factory Outlet, yakni di persimpangan lampu merah Jl Pajajaran - Jl Lodaya (samping McD Lodaya). Bagi pecinta ceker sekaligus pecinta makanan pedas, kuliner yang satu ini perlu dicoba. Oh ya, konon katanya tempat makan yang satu ini pernah diliput salah satu stasiun TV swasta, kalo gak salah acara Pedas Gila Trans TV. Menu yang ditawarkan ada bervariasi mulai dari ceker dan sayap ayam dengan berbagai jenis cara pengolahan, kulit ayam, kikil sapi, cumi asin, seblak mercon, tutut setan dan lain-lain. Tapi yang menjadi headline dan favorit banyak pengunjung ya ceker ayamnya.


Sedikit berterus terang, sebenaranya saya bukan pencinta olahan ceker ayam, dari kecil sudah sugesti menjijikan, karena ketika Ibu saya mengolah bahan ceker, kadang saya memperhatikan ceker yang akan diolah Ibu saya, bentuknya itu loh yang bikin merinding, kasar bertotol/bergerigi/bersisik, wah entah kenapa kalo saya melihat yang seperti itu selalu merinding -,-

Dan pada akhirnya saya memberanikan diri, itung-itung ikut eksis di kedai makanan yang sedang happening. Menu yang saya pesan adalah ceker mercon pedas, dan untuk jaga-jaga takut sugesti mendadak saya pesan pula kulit ayam goreng tepung saos mercon. Well, ternyata olahan ceker mercon bang gendut ini memang luar biasa enak, baru kali ini saya lahap makan ceker ayam, bersih sampai ke tulang-tulangnya :-D Cekernya empuk, lalu gak ada bau amis sama sekali, yang paling luar biasa adalah rasanya yang pedas, super pedas. 

Ceker Mercon Pedas
Kedai makanan ini recommended banget buat dicoba, apalagi dimusim hujan seperti sekarang, dingin-dingin makan ceker & sayap mercon di Bogor bareng pacar atau keluarga, beuuuuuuuuhh mantap!!!

Ceker & Sayap Mercon Bang Gendut 4
Persimpangan Lampu Merah Pajajaran-Lodaya
Jln. Pajajaran 21C (Vemeer Factory Outlet)
Range harga Rp.1.000 - Rp.40.000
Info : @CekerBangGendut

Sensasi Pedas MIENAMPOL

3/03/2013 12:44:00 PM
Mienampol Bogor
Akhir pekan pertama di bulan maret 2013 saya sempatkan diri ke tempat makan yang saat ini bisa dibilang cukup ramai diperbincangkan di Bogor. Nama tempat makan/kedai tersebut adalah Mienampol. Terus terang saya sangat penasaran dengan wujud dan rasanya, karena banyak sekali yang membicarakan mienampol baik dari mulut ke mulut ataupun di sosial media.

Kedainya masih terbilang kecil dan sederhana, dengan tenda dan kursi yang ditata sedemikian rupa, kalo dilihat sepintas dari jalan raya, mirip tukang pecel lele dan sejenisnya. Kedai Mienampol terletak di Jalan Semeru no 104, Bogor, letaknya persis disebrang pom bensin. Ketika saya tiba disana, kedai Mienampol cukup penuh dengan pengunjung yang sedang serius melahap mienampol, belum ditambah yang berdatangan, termasuk saya. Saya pun rela agak berdesakan dengan mbak-mbak yang sedang kepedesan karena melahap mienampol, glek!

Mienampol Bogor, Semeru

Pada hari itu saya datang bersama seorang teman, kebetulan kami berdua sedang ada urusan yang sama pada saat itu, jadi saya ajak juga makan di Mienampol. Menu yang saya pilih antara lain mienampol seafood level 4 dan es lemon tea, sedangkan teman saya memilih mienampol bakso/telor level 1 'lupa nama menunya :-D' ditambah dengan menu minuman teh tarik. Sebenarnya saya penasaran juga dengan menu esmiebaso tapi sayangnya pada saat itu menu tersebut sedang kosong.

Setelah saya lahap sendok per sendok menu yang saya pesan, cuma satu kata yang ada dibenak saya, LOVE IT!. Mienampol ini bahan dasarnya kalau yang saya rasakan, seperti mie instan yang bisa ditemui dimana-mana. Yang menjadi ciri khasnya adalah kuah pedas yang diracik entah terbuat dari apa yang mempunyai level kepedasan tersendiri. Semakin tinggi level semakin meningkat pula tingkat kepedasannya.

Menu yang saya pilih pelengkapnya terdiri dari berbagai macam olahan seafood antara lain kerang hijau, olahan daging kepiting, udang, bakso ikan dan lain-lain. Tampilannya sedikit mirip dengan makanan tom yam, dan memang rasanya pun tak kalah enak :-D, so menu mienampol seafood buat saya bisa jadi pilihan utama kalau kelak kembali lagi, recommended lah pokok na!

mienampol seafood bogor

Bagi yang belum mencoba silahkan datang ke kedai Mienampol di Jalan Semeru. Cukup mudah aksesnya ke tempat tersebut karena lokasinya dekat juga dengan kawasan RS Karya Bhakti dan RS Marzoeki Mahdi. Kalau yang dari Jakarta bisa naik kereta, turun di Stasiun Bogor, jalan sedikit ke Pasar Anyar/Terminal Merdeka dan naik angkot jurusan Merdeka - Parung, nanti berhenti di Pom Bensin di Jalan Semeru. Sedangkan yang dari arah Terminal Laladon/Bubulak bisa menggunakan angkutan umum no.15.

MIENAMPOL
Jln. Dr. Semeru No.104, Bogor
Range harga : Rp. 5000,- s.d Rp.17000,-

View Mienampol in a larger map

Icip-Icip Sotoji (Soto Jamur Instan)

2/25/2012 12:14:00 AM
icip-icip sotoji

Perkenalan pertama saya dengan Sotoji dimulai sekitar seminggu yang lalu, ketika itu salah satu teman di twitter yang juga blogger @adiitoo, memberikan informasi mengenai Sotoji, ternyata ada event lomba blog dari Sotoji yang bekerja sama dengan Komunitas Blogger Depok. Materi lombanya cukup menarik, kita cukup mereview produk dari Sotoji, nah enaknya lagi dari pihak Sotoji/Panitia memberikan sample produk Sotoji secara cuma-cuma sebagai bahan review.

By the way, mungkin teman-teman ada yang bertanya-tanya, apa sih Sotoji?, Sotoji merupakan akronim dari Soto Jamur Instan, sebuah inovasi baru soto dalam kemasan instan layaknya produk-produk mie instan yang sudah ada, tapi saya tegaskan disini, ini bukan mie/sohun instan tapi ini adalah soto instan. Sesuai dengan namanya, yang menjadi ciri khas pada produk ini ada pada jamur tiramnya, jarang-jarang kan ada soto jamur, yang saya tau kebanyakan soto menggunakan daging ayam atau sapi sebagai bahan utamanya.

Sotoji, soto jamur lezat tinggi kandungan serat & protein nabati. Sangat cocok disajikan sebagai pendamping nasi. [sotoji.com]

Hari rabu yang lalu tanggal 22 Februari 2012 kiriman free sample produk tiba dirumah, karena penasaran dengan rasanya, maka langsung saya masak hari itu juga. Percobaan pertama, saya memasak Sotoji polos alias tanpa tambahan makanan apapun (misal, ditambah telur, nasi, kerupuk dll). Kesan pertama setelah mencicipi Sotoji, bagi saya rasanya enak, takaran bumbunya pas, ya not bad untuk ukuran produk baru, tapi yang paling berkesan adalah ketika melahap jamur tiramnya yang cukup banyak, kebetulan saya hobi makan (hampir) segala jenis sayuran, jadi Sotoji sangat pas buat saya.

Sekilas tentang jamur tiram, ternyata jamur tiram memiliki beberapa khasiat bagi kesehatan, antara lain dapat menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga dapat berguna dalam membunuh nematode. So, bagi saya produk Sotoji meski instan namun kandungan gizi yang terkandungnya cukup baik untuk kesehatan. 

icip-icip sotoji
Cara Memasak Sotoji & Informasi Nilai Gizi

Saran/Kritik 

Overall, produk Sotoji saya beri bintang 8 dari 10. Dari segi kemasan cukup menarik dan beda, atau dengan kata lain punya ciri khas, dari segi rasa dan kandungan gizi juga baik. Namun ada beberapa masukan dari saya, antara lain : 

  • penambahan bawang goreng, gak adanya bawang goreng dalam paket kemasan jadi berasa ada yang kurang.
  • perkuat ciri khas, ciri khas Sotoji harus diperkuat lagi terutama dari segi rasa, jangan sampai mirip dengan rasa mie instan, jangan sampai orang beranggapan bahwa Sotoji adalah mie/sohun instan rasa soto.
  • variasi jenis & rasa, karena saya cukup tertarik dengan produk Sotoji, semoga kelak produsen Sotoji mengembangkan jenis dan variasi rasa dari produknya, misalnya saja nanti akan diproduksi Sotoji bumbu kuning, atau Sotoji mie kuning rasa babat, dan sebagainya.
  • penjualan/pemasaran, semoga produk Sotoji dalam waktu dekat sudah beredar luas di mini market/swalayan di seluruh Indonesia, namun sepertinya sebagian besar orang yang tau Sotoji adalah orang yang melek internet soalnya media promosi & penjualannya masih via on-line (setahu saya). Semoga media promosinya diperbanyak lagi sehingga orang jadi banyak yang tau dan Sotoji bisa segera beredar di pasaran.

Oh ya, sebelum saya tutup, ceritanya tadi petang saya masak lagi Sotojinya, tapi kali ini saya modifikasi dengan cara saya :-D Namanya Sotoji Kuah Cabe, bahannya sangat simple, antara lain satu bungkus Sotoji, bawang goreng, telur rebus, jeruk nipis, cabe rawit 5-6 buah dan tomat. Sebenernya inti dari masakan yang saya buat ada pada kuah cabenya, cara buatnya gampang, tinggal rebus cabe rawit sampai layu, kemudian ulek kasar, campur dengan bumbu, terakhir tambahkan air panas secukupnya, jadi deh kuah cabenya \(^,^)/

icip-icip sotoji

Setelah kuah cabe jadi, tinggal masukan sohun yang telah direbus, lalu tambahkan pelengkap lainnya, seperti telur rebus, jamur tiram, bawang goreng, jeruk nipis, tomat dan cabai. Buat saya rasanya maknyossss :-D asem pedas, seger!.

icip-icip sotoji

-SEKIAN-


Referensi materi & gambar :

Membuat Tahu Gejrot ala Ir2brothers

9/30/2009 06:09:00 PM
Kemarin orang tua dan adik baru saja pulang dari Sumedang, tentunya dengan membawa oleh - oleh tahu. Sampai tadi siang tahunya masih ada sisa,hmmmm...atas dasar hobby makan,ngedadak saya ngidam tahu gejrot karena melihat banyak sisa tahu,hehehe...setelah difikir - fikir di daerah rumah saya jarang sekali yang menjual tahu gejrot dan akhirnya nekat deh buat sendiri :D, bahan - bahannya saya search dari pak google. Menunya saya kasih judul "Tahu gejrot ala Ir2brothers",hehehe...walaupun agak lebai tapi gw bangga bisa membuat sesuatu yang diinginkan tanpa merepotkan orang lain ^^b.

Dan inilah dia....

Tahu Sumedang = Tahu Bungkeng

9/29/2009 08:48:00 AM

Sumedang, 22 September 2009 tepatnya berada di sebuah tempat yang menjual makanan khas daerah Sumedang, yup..apalagi kalau bukan tahu. Pada saat itu saya berkunjung ke sebuah kios /toko /pabrik "Tahu Bungkeng" yang sangat terkenal. Keberadaan tahu bungkeng memiliki sejarah yang cukup panjang dan hingga kini dikenal sebagai perintis tahu di Sumedang. Sedikit bercerita mengenai sejarah tahu bungkeng, jadi nama Bungkeng di ambil dari nama Ong Bung Keng, seorang warga China yang tinggal di Sumedang yang meneruskan usaha orang tuanya Ong Kino.

Konon suatu ketika sekitar tahun 1900-an, Pangeran Soeria Atmadja (bupati Sumedang pada saat itu) melihat seorang kakek sedang menggoreng sesuatu. Pangeran Soeria Atmadja langsung menghampiri, begitu melihat bentuk makanan yang amat unik serta baunya yang harum, Sang bupati, Pangeran Soeria Atmadja kemudian bertanya kepada si kakek. Sang kakek menjelaskan bahwa makanan yang ia goreng berasal dari Tou Fu, China. Karena penasaran, sang bupati langsung mencobanya. Setelah mencicipi sesaat, bupati secara spontan berkata " Enak benar masakan ini! Coba kalau kamu jual, pasti laris!", dengan wajah puas. Tak lama setelah kejadian itu, tahu sumedang digemari oleh penduduk Sumedang dan kemudian sampai ke seluruh Indonesia. Dan benar saja, tahu kini menjadi makanan khas daerah Sumedang, selain itu banyak sekali pabrik - pabrik pembuat tahu di Sumedang yang secara tidak langsung menyumbang kontribusi perekonomian disana.

Pada hari itu saya mengantri cukup panjang untuk mendapatkan 50 buah Tahu Bungkeng yang menjadi jajanan/oleh- oleh yang wajib di beli apabila berkunjung ke Sumedang, tampak pula meja – meja yang di sediakan untuk menyantap langsung tahu di tempat tersebut sangat penuh, kakak saya pun yang mengantarkan saya tidak bisa duduk di dalam kios, beliau menunggu di dalam mobil. Banyak konsumen dari luar Sumedang yang ikut dalam antiran tersebut, kebetulan dalam suasana lebaran jadi banyak warga sumedang yang tinggal di luar sumedang pulang mudik merayakan Idul Fitri di kampung halaman, termasuk saya dan keluarga. Tahu bungkeng sudah membuka cabang di kota besar di Indonesia seperti di Bandung dan Jakarta, namun tetap saja yang paling di buru tahu yang berada di daerah asalnya, Sumedang.

Tak heran saya mengantri agak lama selain karena antrian yang panjang, pada saat membeli tahu tersebut, tahu-nya belum di goreng alias masih dalam keadaan mentah (fresh from the open), jadi pada saat membeli harus menunggu tahu di goreng sampai matang terlebih dahulu sesuai dengan yang kita pesan. Setelah hampir satu jam mengantri akhirnya saya mendapatkan juga tahu bungkeng yang sangat terkenal itu untuk di konsumsi bersama keluarga. Fuihhhh biarpun lelah mengantri tapi setelah menikmati tahu bungkeng, rasa jadi mengalahkan segalanya :)
Diberdayakan oleh Blogger.